Wednesday, June 8, 2011

MEDIA MASSA DALAM SISTEM SOSIAL PADA PENDEKATAN OTGANISASI TERHADAP PRODUKSI REKAMAN( TAPPING) PROGRAM
JUST ALVIN (METRO TV)

BAB I
PENDAHULUAN
Just Alvin acara baru yang menyajikan cerita ttg figur seseorang atau profesi orang. Acara ini dibawakan oleh presenter yg sering nongol di metro tv yaitu Alvin Adam namun biasanya di acara lain. Mungkin ini acara yang mungkin nantinya dapat menyusul kesuksesan acara metro tv lainnya yaitu Kick Andy. Saya menganggap program seperti Showbiz, Showbuzz, atau Just Alvin di Metro TV, sebagai produk infotainment yang berkonsep “entertainment news”. Bila Alvin Adam berencana jadi anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI), barangkali saya akan memberikan rekomendasi. Kecuali Alvin khawatir dianggap sebagai “jurnalis ningrat” seperti yang dilontarkan presenter Fenny Rose di acara Mata Najwa (21 Juli 2010) Tapi tengoklah nasib Showbuzz di jajaran 20 program infotainment yang disigi AGB Nielsen minggu lalu: nomor bontot, alias peringkat 18! Dia hanya sedikit lebih baik dari Loelebay (O Channel) dan Spotlight-nya Space Toon. Padahal Showbuzz disiarkan di TV nasional, sementara dua yang disebut terakhir di TV lokal. Rating dan share Showbuzz pekan ini (saat kita sedang riuh berpolemik), cuma 0,4 dan 2,8 persen. Bandingkan dengan Halo Selebriti (SCTV) yang mencapai 1,8 dan 15 persen, atau Cek & Ricek (RCTI) yang 3,0 dan 22,6 persen. Keduanya adalah “mesin uang” bagi rumah produksi Bintang Group milik Ilham Bintang.

BAB II
PEMBAHASAN
PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada tanggal 25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, MetroTV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, sejak tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai bersiaran selama 24 jam. Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi. Sebelum memproduksi sebuah mata acara yang dilaksanakan di luar studio (out door) atau dalam studio (in dor), tim produksi haruslah memiliki tempat atau kantor sebagai base camp. Semua Treatment atau skenario dan usulan nama program hingga proses produksi dilakukan dalam rapat di kantor yang terdapat di lingkungan METRO TV Usulan biasanya didiskusikan semua tim produksi, usulan dalam bentuk proposal diserahkan oleh produser atau penggagas mata acara kepada Eksekutif Produser. Lalu proses presentasi dan diskusi serta fokus utama tujuan sebuah acara harus disampaikan. Presentasi dilaksanakan agar produksi yang diproduksi mempunyai acuan dan standar operasional prosedur (SOP) . Naratama Sutaradara mata acara televisi menulis, Dalam mengekplorasi berbagai ide kreatif yang dapat tertuang dan diproduksi secara apik. Menganalisis target penonton, jam tayang, posisi stasiun televisi, dan studi komparasi terhadap kompetitor acara di stasiun televisi lain.
Ada hal menarik, dalam setiap presentasi mata acara, para produser selalu ditanya goal yang akan dicapai tetang program yang dibuat. Slamet Raharjo menuntut, efek apa yang akan didapatkan, setelah penonton menyaksikan tayangan kita buat. Tidak hanya itu, tujuan utama kita memunculkan tematik harus dijelaskan pula. Bobot atau kekuatan tema yang diproduksi pada divisi METRO TV lebih diutamakan. Bahkan tidak mempersoalkan berapa banyak yang akan menonton. Padahal jelas biasanya infotainment menyangkut gossip selebritis hingga kawin – cerainya. Namun Slamet mangangkat tema yang ke luar dari isu infotainment pada umunya yang seragam di tiap stasiun televisi. Persiapan Pra Produksi di antaranya mempersiapkan tim di luar tim inti yang akan menunjang produksi. Diantaranya mempersiapkan Desain Produksi. Pengertian desain produksi adalah sebuah rancangan produksi yag dipersiapkan untuk memproduksi sebuah mata acara. Tidak berbeda jauh dengan film, desain produksi siaran televisi setidaknya harus memperhatian hal-hal sebagai berkut ;
1. Jenis mata acara apa yang akan diproduksi?
2. Naskah ini punya siapa ?
3. Menggunkan format video apa ?
4. Bagaimana memulai Shooting ?
5. Seluk beluk anggaran.
6. Dari mana dananya ?
7. Mempersiapkan crew.
8. Menyusun tim produksi.
9. Mempersiapkan pemeran atau pengisi acara.
Perkembangan yang terjadi di dunia pertelevisian kian kemari adalah kegiatan kreativitas yang sudah tidak menentu. Orientasi laba tujuan utama pemilik modal secara ekonomi, regulasi pemerintah yang kunjung menuai polemik tetang penyiaran, serta lembaga kontrol yang memang tak berdaya. Harus dilawan dengan tayangan yang berkualitas. Menuntut kecerdasan sang kreator televisi dalam memproduksi mata acara televisi. Kini kreator televisi dituntut lebih dapat menggali pelbagai tayangan yang harus mencerdasarkan penonton. Baik hiburan maupun berita. Sunardian Wirodono dalam buku berjudul Matikan TV-Mu berpandangan,
Berbagai bentuk materi siaran, apalagi yang berjenis hiburan seperti sinetron, kuis, infotainment, atau reality show sering lepas dari norma-norma kepatutan sebuah karya kreatif, yang semestinya juga harus bertanggung jawab pada tumbuhnya eksplorasi masyarakatnya. Munculnya berbagai kritik dan keluhan sebagian masyarakat mengenai kualitas tayangan program televisi di Indonesia menunjukan hal itu dengan jelas. Misal, banyak sinetron yang bukan saja rendah kualitas tematik, setting sosial, serta miskin dalam pendalaman materi. Apalagi, rendahnya kreativitas pihak produser itu bergabung dengan rendahnya sensibilitas pihak pengelola televisi. Kedua hal tersebut menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap rendahnya kreativitas pekerja kreatif
Dalam sebuah artikel di harian Kompas, edisi Minggu, 8 Maret 2009, yang berjudul Bicara Terus Terang di "Just Alvin". Just Alvin adalah program baru di Metro TV yang lebih bernuansa talkshow infotainment.
Bicara Terus Terang di "Just Alvin" Maia Estianty dan Ahmad Dhani
Oleh Budi Suwarna Air mata Maia Estianty (32) meleleh menyaksikan rekaman adegan perpisahan dirinya dengan anak-anaknya yang diputar kru Just Alvin. Setelah itu, Alvin Adam, pembawa acara Just Alvin, bertanya, ”Anda ingin berkata apa sekarang?” Maia menjawab dengan terbata-bata, ”Saya ingin memeluk dan tidur dengan mereka.”
Inilah adegan paling mengharukan dalam shooting Just Alvin di studio Metro TV, Kamis (5/3). Hasil shooting itu baru akan ditayangkan Kamis (12/3). Selanjutnya, Maia berbicara tentang proses keruntuhan rumah tangganya dengan pentolan band Dewa, Ahmad Dhani, hari-hari sulitnya sebelum dan setelah perceraian, dunianya kini, dan mimpi-mimpinya. Semuanya disampaikan secara blak-blakan.
Mengapa Maia bersedia berbicara begitu terus terang mengenai problema rumah tangganya di televisi? Seusai shooting, Maia menjawab, ”Saya kan tidak sedang bicara pada infotainment yang isinya gosip. Jadi, saya katakan saja apa adanya.”
Begitulah Just Alvin. Para tamu yang diundang ke acara itu umumnya mau berbicara blak-blakan. Ahmad Dhani juga pernah tampil pada episode sebelumnya dan berbicara terus terang tentang perkawinannya yang kandas dengan Maia.
Seperti kata Maia, Just Alvin bukan acara gosip yang umumnya dikonstruksi dengan prasangka-prasangka. Ini adalah acara entertainment talk show yang mencoba memberikan ruang pada sumber untuk menjelaskan suatu isu dari sudut pandangnya.
Karena itu, sang pembawa acara tidak memaksa sumber untuk berbicara, tetapi lebih seperti membujuk. ”Anda terikat perkawinan selama 12 tahun dengan Dhani. Bisa ceritakan apa saja yang Anda rasakan,” tanya Alvin dengan lembut.
Begitulah gaya Alvin bertanya. Simpel, jelas, memancing, dan tetap sopan. Maia pun menjawab dengan spontan. ”Ada senangnya, ada sakitnya.”
Manager Produksi Metro TV Agus Mulyadi menjelaskan, Just Alvin ingin menampilkan tokoh atau artis dalam sosok manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Just Alvin berusaha menelusuri sisi manusiawi sang tamu yang belum banyak diketahui publik tanpa penilaian apa pun. Biasanya, sisi manusiawi itu dituturkan orang-orang terdekat sang tamu. Misalnya, Joyce Eddy Abdul Manaf, ibunda Dhani, menggambarkan Dhani sebagai anak manis dan penyayang. Kesaksian ini bisa meruntuhkan stigma arogan yang telanjur dilekatkan pada Dhani. Selain itu, acara ini juga ingin memaparkan karier seorang artis atau tokoh, kontribusinya, dan harapan-harapannya. Dari tontonan berdurasi satu jam ini, setidaknya pemirsa bisa melihat sosok sang tokoh secara lebih lengkap.
Sejauh ini, Just Alvin telah tayang selama tiga bulan setiap Kamis malam. Sejumlah artis atau tokoh yang pernah menjadi tamu di acara ini antara lain Rhoma Irama, Slank, Daniel Sahuleka, Elfa Secioria, dan OC Kaligis dan aris lain . Alvin mengatakan, dia berusaha membuat riset kecil-kecilan untuk memahami sisi lain setiap tamu yang akan dihadirkan. ”Semalam saya ngobrol lima jam dengan Maia sebagai teman di rumahnya. Itu salah satu cara yang saya gunakan untuk memahami orang,” ujar Alvin yang pernah terjun sebagai pemain sinetron dan model Sebelum Just Alvin, Metro TV telah memiliki Kick Andy yang hingga kini masih berkibar. Dalam beberapa hal, Just Alvin dan Kick Andy memiliki pendekatan yang sama. Keduanya sama-sama berusaha memberikan empati pada persoalan yang dipaparkan sumber. Selain itu, keduanya sama-sama dipengaruhi gaya Oprah Winfrey Show.
Organisasi Pelaksana Produksi adalah organisasi yang menyelenggarakan produksi. Oragnisasi ini berperan dalam pembuatan produksi dan bertugas melaksanakan persiapan hingga siap tayang atau siap ditonton oleh audience. Tim produksi ini bisa merupakan lembaga- lembaga yang berkompeten, production house dan televisi.
Tahapan Pelaksanaan Produksi (Standart Operational Procedure)
Produksi sebuah paket acara baik yang akan disiarkan, film, sinetron maupun dokumentasi untuk typing (dokumentasi manten, profile perusahaan dll) memerlukan sebuah tahapan produksi yang biasa disebut SOP atau Standart Opertional Proccedure. Tahapan Produksi tersebut meliputi yaitu:
• Pre Production (Pra Produksi)
• Production (Rekaman, pengambilan gambar)
• Post Production (Pasca Produksi)
Pra Production (Pra Produksi)
• Proposal dan Rencana anggaran biaya dibuat oleh masing-masing produser yang bersangkutan, dibicarakan dalam tim dan ditandatangani oleh Manager Produksi.
• Setelah diperiksa oleh Budgeting (Accounting) diperiksa oleh Departemen Finance.
• Proposal dibicarakan dan meminta persetujuan dari GM Produksi, GM Marketing, GM Program dan Managing Director.
• Proposal Produksi memuat penjelasan mengenai : Judul Program , Rencana Kerja, Rencana Penayangan, Tata artistic, lampu dan effect, Pengisi Acara, Tata suara, Susunan Crew Produksi, Penyutradaraan, Uraian ide, isi, maksud, Tata kamera dan tujuan program, Durasi dan Rundown, Post Production, Lokasi produksi, Anggaran Biaya
• Dalam Rencana Produksi dijelaskan mengenai luas studio yang diperlukan disertai alasan/data yang diperlukan.
• Untuk keteraturan Produksi, Program Rundown dan Daily Rundown adalah pegangan utama pelaksanaan Produks. Urutan kegiatan atau rundown harus dijelaskan dan disosialisasikan kepada crew Produksi yang terlibat dari suatu program.
• Proposal unuk program-program yang mempunyai jadwal tetap (seperti Ramadhan, Idul Fitri, Hut Lativi dan Program Reguler lainnya) diserahkan 6 bulan sebelumnya, agar tersedia cukup waktu untuk evaluasi, riset, perencanaan penggunaan studio, crew, peralatan, pegisi suara dan penjadwalan air time-nya.
Persiapan Produksi:
• Persiapan teknis administrative selesai pada H-30 dan prosedur perencanaan Produksi dilakukan sebagaimana seharusnya.
• Semua perijinan yang diperlukan seperti Ijun Keramaian, koordinasi dengan para sponsor dan aparat keamanan harus sudah selesai 30 hari sebelum pelaksanaan.
• Rapat koordinasi deng Crew Produksi dan teknik minimal 3 kali. Tiga hari sebelum pelaksanaan, diadakan rapat dengan pengisi acara.
• Desain set décor, panggung, lighting, audio, special effect, penempatan kamera, EFP/OB sudah diputuskan 14 hari sebelum hari pelaksanaan.
• Catering, make-up , custom, ruang tunggu, fasilitas pelayana umum, security, transportasi sudah harus diselesaikan 10 hari sebelum hari pelaksanaan.
• Set décor selesai H-2.
• Latian pengisi acra dilakukan pada H-1. saat itu crew teknik dan Produksi mencoba semua peralatan yang diperlukan.
• Untuk acara yang melibatkan penonton dalam jumlah besar, safety dan security melibatkan aparat keamanan setempat, mobil ambulace dan tenaga medis.
• jumlah dan letak kamera memperhitungkan keleluasaan gerak dan pengamanannnya,
• Gladi resik dilakukan minimal 3 jam sebelumnya.
• 12 jam sebelum pelaksanaan Produksi diadaka inspeksi meyeluruh terhadap semua instalasi perlistrikan dan perangkat penyiaran.
• Security harus sudah bertugas saat peralatan atau set décor mulai dipasang, sedangkan seluruh security sudah siap di lokasi 3 jam sebelum shooting.
• Produser, Program Director dan semua crew teknik dan produksi siap ditempat minimal 5 jam sebelum shooting.
Production (Rekaman, pengambilan gambar)
• Produser memimpin briefing terakhir 2 jam sebelum acara, untuk menegaskan kembali format, rundown, camera script, informasi terakhir dan doa bersama
• Aba-aba maupun perintah dilakukan dengan jelas da benar dengan kurir/runner untuk memperlancar pekerjaan.
• Baik dalam siaran live maupun Taping dibuat rekaman dengan diberi identifikasi mengenai: Judul Acara, LokasiWaktu, Segmnetasi/Scenery dan time code, Nama VTR Operator.
• Khusus untuk Produksi acara siaran langsung.
• Divisi Programming menyiapkan program back-up yang siap tayang dengan durasi yang sama dan sedapat mungkin merupakan program sejenis, atau target segmen pemirsa yang sejenis.
• Berita acara dibuat jika karena berbagai kendala, Produksi acara siaran langsung tidak dapat dilaksanakan/disiarkan sebagaian atau selurihnya. Berita acara tersebut ditandatangani oleh GM Produksi, GM Teknik, dan GM Programing, dan dilaporkan ke Managing Director/ Founder.
DALAM STUDIO DAN LUAR STUDIO
Siaran dari luar negeri seringkali dikombinasikan dengan talk show di dalam negeri, Misalnya pada siaran sepak bola atau bulu tangkis. Bila presenter yang berada di luar negeri, makadilakukan siaran langsung audio dan video. Sedangkan bila audio saja, maka foto presenter ditampilkan dala CG (Curent generator).
Sesuai scenario, shooting bisa dilakukan di dalam studio dan luar studio sekaligus secara terintegrasi, baik untuk taping maupun live. Bila demikian, maka setting peralatan dilakukan sebaik dan seteliti mungkin, sehingga pergantian adegan bisa berlangsung dengan lancar.
1. Program Director membuat run-down acra dibuat dengan rinci dan jelas, dan dimengerti oleh seluruh seluruh crew yang terlibat.
2. Untuk acara yang berdurasi lebih dari 45 menit, switcher dibantu oleh asisten switcher dan ditempatkan di lokasi shooting
3. pastikan seluruh peralatan komunikasi yang digunakan (HT, Headphone, Handphone berfungsi dengan baik.
PENGGUNAAN PERALATAN PRODUKSI
Penanganan dan penggunaan peralatan Produksi memerlukan pengetahuan, pengalaman dan penghayatan atau seri yang baik. Beberapa peralatan penting adalah :
• Kamera
• Lighting
• Audio
• Video tape Recording (VTR)
• Editing
• Visual Effects
• EFP/OB Van SNG
• Production Control Room
Kamera
Dalam produksi kamera adalah alat yan paling utama yang dioperasikan oleh cameraman/juru kamera, dibantu oleh asistennya.
Beberapa tugas penting Cameraman adalah :
• Mengoperasikan kamera untuk Sooting live atau taping program, baik di dalam maupun di luar studio.
• Mengikuti instruksi director/pengarah acara untuk memperoleh gambar sesuai script.
• Memberikan saran ke Director untuk pengambilan gambar terbaik
• Bertanggung awab untuk pemeliharaan kamera agar tetap siap operasi.
• Membuat laporan tertulis/lisan bila ada kerusakan pada kamera.
• Bertanggung jawab terhadap kualitas gambar, komposisi dan lensa.
• Selalu menggunakan istilah teknik dalam operasional Produksi.
• Bekerjasama dengan baik bersama semua crew produksi.
• Melakukan pengepakan kamera set untuk teransportasi bila aan melakukan shooting di luar kot/negeri.
• Instruksi kerja untuk kameraman dapat dilihat di manual Divis Teknik.
Lighting
Tata cahaya/lighting yang baik secara teknik dan artistic merupakan kontribusi yang vital bagi Produksi program TV. Jenis dan model yang dikehendaki dari pengaturan lighting harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan produser. Lighting yang baik adalah bila hasil di layer TV segalanya terlihat natural atau tercapai tujuannya
Maksud dan tujuan ;
• Lighting bertujuan agar hasil kamera Tv menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi. Tingkat pencahayaan harus tepat untuk lensa kamera yang digunakan, sehingga gambar bisa diexpose dengan benar dan menciptakan ilusi tiga dimensi pada gambar datar.
• Lighting diposisikan yang cocok untuk berbagai posisi kamera.
• Posisi lighting disesuaikan dengan scenery, kamera dan possi sound oom agar tidak menghalangi talent dalam membaca prompter, mendegradasi make-up dll.
• Menimbulkan impact visual yang menarik dan meningkatkan daya tarik subyek.
• Mengesankan suasana yang tepat dan terlihat asli/natural dengan mengesankan waktu sesuai hari dan cuaca sesuai script.
• Menentukan focus dan daya tarik pemirsa.
Audio
Dalam produksi televisi yang merupakan media audio visual, audio memgang peran sangat mendasar. Kualitas suara yang baik sesuai dengan scenery yang diatur da ditata dengan sempurna melalui peralatan teknologi seoptomal mungkin merupakan daya tarik bagi pemirsa. Peralatan audio harus di set sedemikian rupa agar serasi degan audio level yang dikhendaki. Apabila terlalu keras akan menyebabkan penyimpangan berlebiha sehingga menghasilkan nada berlebihan yang palsu dan sumbang.
Videotape Recording (VTR)
VTR merupakan peralatan produksi yang mengalami banyak kemajuan hinga saat ini merupakan peralatan yang mudah dioperaikan lebih kompak dan dapat diandalkan.

Beberapa kegunaan VTR :
• Kualitas dari program yang direkam hamper setara dengan video original
• Hasil rekaman dapat segera di replay tanpa melalui proses pendahuluan apapun. Pada beberapa peralatan telah dilengkapi dengan monitor untuk memeriksa kualitasnya.
• Videotape dapat direproduksi berkali-kali tanpa penurunan kualias.
• Hasil rekaman dapat dihapus total atau dipilih dan dapat dipkai untuk rekaman berikutnya.
• Videotape mudah diedit.
• Videotaping memudahkan scheduling. Program dapat direkam dalam saat yang memungkinkan serta dapat diputar ulang bila dinginkan.
• Berbagai effects video dapat direkam dan diperiksa seketika.
• film-film cinema dapat ditransfer ke film video untuk diberi tabahan title/kata-kata, penambahan music atau effects.
• Director dapat membuat off-line editing sebelum dilakukan post-production final editing.
Editing
Editing dilakukan agar memperoleh hasil akhir/final dari proses [roduksi agar siap disiarkan sebagai program televisi. Editing dibuat dengan keahlian dan rasa seni yang baik dapat merupakan kreativitas penting bagi kontribusi produksi.
Dalam TV editing terdapat 3 macam editing:
1. Video switching pada saat rekaman dengan production switcher
2. Post-production videotape editing
3. Film editing
Pda dasarnya mekanisme editing berhubungan denga :
• “moment” yang dipilih untuk berpindah dari satu adegan ke adegan lainnya.
• “bagaimana” membuat perpindahan (cut, mix) dan “kecepatan” dari perpindahan.
• “maksud” dari adegan-adegan dan “durasi”
• Memelihara kesinambungan gambar dan audio yang bagus, mengkombinasikan gambar yang dishoot ditempat dan waktu yang berbeda, walaupun dengan single kamera.
Oleh karena itu Editing mempunyai manfaat antara lain:
• Memindahkan pusat perhatian, menuntun p[erhatian kepada aspek dari subjek atau adegan.
• Menekankan atau menahan suatu informasi
• Tujuan dan durasi adegan dapat menyebabkan bagaiamana audience menafsirkan atau bereaksi terhadapnya.
Production Control Room
Productioan Control Room merupakan ruangan yang sangat penting dari studio, dimana terdapat peralatan pemroses gambar yang diperoleh lewat kamera. Di sini pengarah acara/director dan par stafnya bekerja. Dari ruangan ini dapat melihat studio melalui kaca. Segala sesuatu yang ada didalam studio, termasuk perlatan dan aktivitasnya terlihat.
Efek
digunakan juga untk alsan-alasan praktis. Misalnya untuk ksenangan, ekonomi, keamana, dapat diandalkan dan khususnya apabila gambar tidak mungkin didapati dengan cara biasa.
BAB III
KESIMPULAN
PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "MetroTV" pada tanggal 25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, MetroTV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, sejak tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai bersiaran selama 24 jam. Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini MetroTV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi
Just Alvin Metro TV acara baru yang menyajikan cerita ttg figur seseorang atau profesi orang. Acara ini dibawakan oleh presenter yg sering nongol di metro tv yaitu Alvin Adam namun biasanya di acara lain. Mungkin ini acara yang mungkin nantinya dapat menyusul kesuksesan acara metro tv lainnya yaitu Kick Andy. Saya menganggap program seperti Showbiz, Showbuzz, atau Just Alvin di Metro TV, sebagai produk infotainment yang berkonsep “entertainment news”. Bila Alvin Adam berencana jadi anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI), barangkali saya akan memberikan rekomendasi.