Wednesday, June 8, 2011

PRA PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCAPRODUKSI
TERHADAP PROGRAM MENU & VENUE METRO TV

Menu & Venue
MENUE & VENUE sebuah program kuliner berformat news magazine yang membahas setiap obyek cerita bukan hanya dari segi makanan saja, namun juga lokasi, perjalanan menuju lokasi, arsitektur bangunan lengkap dengan landscape-nya bahkan dari sisi history-nya. Program ini merupakan bahan rekomendasi bagi pemirsa yang ingin mencari tempat makan yang cozy dan unik dengan cita rasa hidangan yang lezat. Pada setiap episodenya MENU & VENUE juga akan menampilkan istri dubes yang berbeda untuk membagikan resep rahasia kuliner khas dari negaranya dalam segmen khusus.
PRE-PRODUCTION
Pre Production atau pra produksi adalah tahap paling penting dalam sebuah produksi televisi. Pre Production merupakan semua tahapan persiapan sebelum sebuah produksi dimulai. Makin baik sebuah perencanaan produksi maka akan memudahkan nantinya dalam produksi. Ketika tahap ini terlewati maka sebenarnya sudah tujuh puluh lima persen tahapan keseluruhan produksi.
Production Planning Meeting
Pada rapat perencaan produksi tahap awal, produser sebagai orang yang bertangungjawab atas keberlangsungan suatu produksi, memaparkan konsep acara yang sudah disepakati sebelumnya bersama tim kreatif. Di pertemuan berikutnya, masing-masing penanggung jawab memaparkan segala persiapan, dari mulai Art Director yang bertanggungjawab atas keseluruhan look studio/panggung. Program Director atau pengarah acara menjelaskan shooting breakdown serta treatment yang sudah dibuat sebelumnya. Production Planning Meeting bisa dilakukan beberapa kali, intinya semua kru yang terlibat harus paham betul akan :
• Konsep Acara
• Tujuan Acara
• Sasaran yang ingin dicapai
Script
Semi-script show
Untuk acara-acara tertentu seperti, dialog, variety show, kuis, biasanya hanya menggunakan outline scripts. Dalam outline ini hanya mencakup apa yang harus dilakukan oleh talent/pemgisi acara, faslitas yang digunakan, serta VT (video tape).
Fully-script show
Dalam skrip ini terdiri atas :
1. Preliminary script/draft/outline script
2. Rehearsal script. Skrip ini digunakan untuk persiapan di studio ketika mulai latihan. Dalam skrip atau naskah ini sudah tercantum secara detail tentang setting, karakter, dialog, dan adegan
3. Camera script. Yakni sebuah skrip yang sudah mengalami revisi, yang terdiri atas kamera dan audio, cue, transisi, perubahan set.
Format naskah televisi sudah memiliki layout yang standar
Namun yang jelas, full script bukanlah harga mati karena bisa saja di lapangan akan ada perubahan-perubahan yang mungkin tidak terlalu signifikan. Dalam acara tertentu full script menjadi keharusan. Kapan full script diperlukan ?
1. Ketika dialog talent harus benar-benar mengikuti teks, hal ini bisa dipejari terlebih dahulu oleh talent, atau untuk acara tetentu semisal pembawa acara olahraga bisa membaca terlebih dahulu di teleprompter atau skrip yang sudah tersedia
2. Ketika mengaharuskan adegan secara detail, misalnya perpindahan talent dari satu posisi ke posisi lainnya. Ini juga untuk mempermudah cameraman dalam pengambilan gambar.
3. Ketika acara tersebut memerlukan VT (video tape) yang harus ditayangkan
4. Ketika durasi waktu harus benar-benar dijaga
Biasanya fully scripted ini akan diperlukan dalam acara berita, drama, maupun sitkom. Ketika dialog dan adegan dilakukan secara spontan, tentu saja tidak bisa mengunakan konsep ini.
Casting
Mencari pengisi acara/talent/pemain dilakukan oleh satu departement tersendiri yakni Cast Departement yang dikomandoioleh seorang casting director. Beberapa stasiun televisi seperti tv lokal serta production house kecil, untuk melakukan casting hanya melibatkan sutradara dan produser. Tentang bagaimana melakukan casting yang baik harus memperhatikan beberapa hal, secara detail tentang casting bisa anda pelajari.
Set Design
Membangun sebuah set di studio bisa saja dilakukan berbarengan dengan proses pra produksi lainnya, sebagai acuannya tentu saja bisa melihat time schedule yang sudah dibuat oleh produser. Art Director sebagai kepala di departemen artistisk dibantu oleh kru yang terdiri atas set builder, props master, painter. Setting acara televisi memiliki beragam panggung, set, yang harus memiliki :
1. Set Artistik, set sangat bergantung dari jenis dan tujuan acara
2. Staging Mechanic
3. Design, harus cocok dengan kebutuhan shot serta harus memperhatikan dimana letak kamera, lighting, serta soundsystem.
4. Karakteristik kamera video, akan berpengaruh pada tone serta warna.

Dalam konsep acara menu & Venue ini memiliki konsep program kuliner berformat news magazine yang membahas setiap obyek cerita bukan hanya dari segi makanan saja, namun juga lokasi, perjalanan menuju lokasi, arsitektur bangunan lengkap dengan landscape-nya bahkan dari sisi history-nya. Menu & Venue, program kuliner yang mengeksplorasi aneka masakan khas mancanegara. Setiap episodenya, seorang Chef profesional mengunjungi kediaman duta besar negara-negara yang memiliki perwakilan di Indonesia. Sang Duta Besar ataupun Ibu Duta Besar berbagai resep khas negaranya dan turun tangan langsung mengolah masakan tersebut.

Salah satu cuplikan tayangan Menu & Venue
MENU & VENUE EPISODE MESIR
Semangat Pagi!
Tupperware akan disajikan Sesudah mengunjungi para Duta Besar dan melakukan Tupperware Pengalaman Bersama mereka KESAWAN Acara Menu & Tempat, terkait masih berlangsung hari Minggu Pukul 07:30 di Metro TV. Menu & Tempat, Minggu 27 Februari 2011, Tupperware akan Hadir Bersama Duta Besar Mesir untuk Indonesia HE. Ahmed El Kewaisny, Ibu. Rania Kewaisny dan El Chef Giwangkara Winnie. Dibawah Suami adalah resep hidangan Mesir Yang Tampil di Acara Menu & Tempat.
Selamat menikmati Petualangan memasak Dari berbagai manca Negara. Sampai Jumpa di Negara berikutnya!

ZALABIA
Untuk goreng:
1 paket ragi kering aktif
¼ cangkir air hangat
1 sdt gula
1 cangkir air
1-11/4 cangkir susu
31 / 2 cangkir tepung
Minyak nabati
Untuk sirup:
2-1/2 cangkir gula
1-1/4 cangkir air
1-1/2 sdt air jeruk nipis
1 sdt air mawar
1 sdt air jeruk bunga
Untuk bagian atas:
¼ cangkir gula
½ sdt kayu manis
Dalam mangkuk kecil, taburi ragi di atas air hangat (110 derajat) dan aduk sampai ragi larut. Tambahkan gula dan aduk sampai larut. Tempatkan di tempat hangat selama sekitar 20 menit atau sampai adonan menjadi berbusa. Sementara ragi yang mengaktifkan, panas 1 gelas air dan susu sampai hangat-tidak panas. Angkat dari api. Ketika campuran ragi siap, aduk campuran susu ke dalam campuran ragi. Ayak atau kocokan tepung ke dalam mangkuk besar. Tambahkan campuran ragi ke dalam tepung, aduk terus. Tutup mangkuk dengan kain lembab hangat dan meletakkannya di tempat hangat selama satu jam.
Untuk membuat sirup, campur gula, air dan jus lemon dalam panci. Masak di atas api sedang, aduk terus, sampai campuran mendidih dan gula larut. Menurunkan panas dan didihkan selama 5 menit, aduk sesekali. Angkat dari api dan aduk dalam air mawar dan air jeruk bunga. Biarkan dingin. Tutup dan dinginkan. Setelah satu jam, adonan harus bangkit dan akan berbuih. Aduk adonan sampai gelembung hilang. Tutup kembali dengan kain hangat basah dan mengatur kembali di tempat hangat fr satu jam. Tuangkan minyak cukup kedalam T Chef panci, bekerja sampai minyak telah mencapai 1-1/2 "dalam atau panas Tempat penggorengan dengan api sedang sampai minyak yang panas tapi tidak merokok.. Jatuhkan adonan ke dalam minyak panas di sendok teh , membuat sekitar empat goreng pada suatu waktu. Ketika mereka menjadi berwarna cokelat keemasan di satu sisi, menyerahkannya kepada coklat di sisi lain. Hapus dengan penjepit dan tiriskan di atas tisu. Jika Anda sudah selesai menggoreng goreng, celupkan goreng masing-masing menjadi sirup dingin. Dalam mangkuk kecil, campuran gula dan kayu manis topping dan taburi atas goreng.
COMMISIONING
Akan ada sedikit perdebatan ketika kita membicarakan kru sebuah acara televisi, karena ada beberapa perbedaan karakter kru produksi. Hal ini terjadi karena sangat tergantung dari, apakah sebuah produksi tersebut dibuat oleh stasiun televisi atau production house. Besar kecilnya stasiun tv serta PH, jenis acara televisi, dan banyak hal lain yang menjadi faktor perbedaan tersebut. Biasanya makin besar stasiun tv serta PH tersebut biasanya makin detail atau makin lengkap kru yang terlibat di produksi tersebut. Jadi, saya hanya akan mencontohkan struktur produksi secara umum saja. Kru yang terlibat dalam produksi televisi antara lain :
• Producer : yang terdiri atas Executive Producer, Associate Producer, Line Producer
• Creative : Writer = MENULIS SCRIPT
• Set Designer = desain lokasi yang akan dipakai
• Cameraman
• Audio Engineer
• Video Engineer
Tentang deskripsi serta tugas/tanggung jawab masing-masing posisi juga telah saya bahas di tulisan lainnya. Jadi di sini tidak akan saya jelaskan secara detail. Pada intinya kru yang disusun bisa disesuaikan dengan kebutuhan sebuah produksi acara televisi itu sendiri.



Rundown
Untuk sebuah produksi televisi, rundown merupakan panduan yang dijadikan acuan seorang program director atau pengarah acara dalam menjalankan sebuah acara televisi. Rundown biasanya disusun oleh produser dan didiskusikan dengan tim produksi. Format pembuatan rundown tidak mutlak, sangat tergantung dari karakteristik format acara televisi itu sendiri. Rundown format berita misalnya agak sedikit berbeda dengan rundown untuk acara berformat non drama (quiz, gameshow, music, variety show,magazine,dll).
Rundown merupakan susunan isi cerita dari sebuah program acara yang dibatasi oleh durasi(panjangnya item acara), segmentasi dan deskripsi atau bahasa naskah.Untuk acara berdurasi 30 menit biasanya dibagi menjadi empat segment, namun beberapa acara berdurasi setengah jam ini juga kadang terbagi menjadi 3 segment. Sedangkan acara berdurasi 60 menit biasanya terbagi atas 5 atau 6 segment. Salah satu fungsi pembuatan segmentasi ini adalah untuk keperluan penempatan commercial break atau iklan. Misalnya, total konten program acara berdurasi 30 menit adalah 24 menit,sisanya yang 6 menit untuk iklan.

contoh rundown Menu & Venue
Event Materi Durasi
Opening Sequence Bumper In (ID PROGRAM) 18 detik
Blok A (total 6 menit) Intro 20 detik
opening Sapa pemirsa, perkenalan dg Dubes mesir 2 menit 15 detik
History Negara mesir
VT 2 mrnit
Break 5 menit
Memasak makanan khas Mesir 1 menit 20 detik
Break 5 menit
Mencicipi bersama Dubes Mesir 2menit 15 detik
Break 5 menit
Closing Say good bye with pemirsa 1 menit 30 detik
Pasca Produksi Siaran TV
Pada program menu & Venue ini, ditayangkan secara tapping,yakni di rekam terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan dalam penayangan, namun sebelumnya di lakukan editing terlebih dahulu untuk memaksimalkan dalam penayangan, sekaligus menghindari kesalahan improvisasi dalam tayangan tersebut
Pertunjukan mungkin direkam dalam sebuah serial sequence atau scene, masing-masing retake sesuai keperluan untuk koreksi atau improvisasi. Takes tersebut bisa jadi diperpendek, adegannya dibuang atau dirubah. Kadang-kadang dikerjakan beberapa versi shot, yang mungkin akan dipilih belakangan. Production switcher dipergunakan untuk kebanyakan transisi intershot.
Selama videotape editing yang dikerjakan kemudian, bagian/section (pada dasarnya berisi editing itu sendiri) disulih (dubbed off) pada tahap akhir . Selanjutnya audio treatment (audio sweetening) dapat ditambahkan pada tahap ini (background music, audio effect)